Kabupaten Tulang Bawang
Nama Resmi : Kabupaten Tulang Bawang
Ibukota : Menggala
Luas Wilayah: 7.770,84 Km2
Jumlah Penduduk:  743.945 jiwa
Wilayah Administrasi:Kecamatan : 16
Bupati :  Drs. Hi. Abdurachman Sarbini, SH., MH
Wakil Bupati : 
Alamat Kantor: Jl. Cemara Gunung Sakti, Menggala - Lampung
Telp. (0726) 21030
Fax. (0726)21040
Sejarah
Masa Pra kemerdekaan RI
Peta
 sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara menggambarkan Tulang 
Bawang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, disamping 
kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai, dan Tarumanegara. Meskipun belum 
banyak catatan sejarah yang mengungkapkan keberadaan kerajaan ini, namun
 catatan Cina kuno menyebutkan pada pertengahan abad ke-4 seorang 
pejiarah Agama Budha yang bernama Fa-Hien, pernah singgah di sebuah 
kerajaan yang makmur dan berjaya, To-Lang P'o-Hwang (Tulang Bawang) di 
pedalaman Chrqse (pulau emas Sumatera).
ada juga nara sumber yang mengatakan kerajaan tulang bawang da di bagian hilir sungai tulang tepatnya dulu kerajaan tulang bawang Ada di pinggiran sungai Tulang bawang Desa Bangun rejo pastinya kec.Gedung aji di sana di katakan banyak di temukan makam-makam kuno para raja-raja ter dahulu dan Ada makm Raja MInak Pati chang bumi dan masih banyak lagi yang lainyaada yang mengatakan dulu juga pernah di temukan smacam alat-alat yang di gunakan pada masa kerajaan dulu.dan sekarang makam-makam tersebut berada di tengah perkebunan sawit ,dan masih banyak lagi cerita masarakat setempat yang membuktikan adanya kerajaan tulang bawang di tempat tersebut
ada juga nara sumber yang mengatakan kerajaan tulang bawang da di bagian hilir sungai tulang tepatnya dulu kerajaan tulang bawang Ada di pinggiran sungai Tulang bawang Desa Bangun rejo pastinya kec.Gedung aji di sana di katakan banyak di temukan makam-makam kuno para raja-raja ter dahulu dan Ada makm Raja MInak Pati chang bumi dan masih banyak lagi yang lainyaada yang mengatakan dulu juga pernah di temukan smacam alat-alat yang di gunakan pada masa kerajaan dulu.dan sekarang makam-makam tersebut berada di tengah perkebunan sawit ,dan masih banyak lagi cerita masarakat setempat yang membuktikan adanya kerajaan tulang bawang di tempat tersebut
Seiring
 dengan makin berkembangnya kerajaan Che-Li-P'o Chie (Sriwijaya), nama 
dan kebesaran Tulang Bawang sedikit demi sedikit semakin pudar. Akhirnya
 sulit sekali mendapatkan catatan sejarah mengenai perkembangan kerajaan
 ini.
Ketika Islam mulai 
masuk ke bumi Nusantara sekitar abad ke-15, Menggala dan alur sungai 
Tulang Bawang yang kembali marak dengan aneka komoditi, mulai kembali di
 kenal Eropa. Menggala dengan komoditi andalannya Lada Hitam, menawarkan
 harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan komoditi sejenis yang 
didapat VOC dari Bandar Banten. Perdagangan yang terus berkembang, 
menyebabkan denyut nadi Sungai Tulang Bawang semakin kencang, dan pada 
masa itu kota Menggala dijadikan dermaga "BOOM", tempat bersandarnya 
kapal-kapal dari berbagai pelosok Nusantara, termasuk Singapura.
Perkembangan
 politik Pemerintahan Belanda yang terus berubah, membawa dampak dengan 
ditetapkanya Lampung berada dibawah pengawasan langsung Gubernur 
Jenderal Herman Wiliam Deandles mulai tanggal 22 November 1808. Hal ini 
berimbas pada penataan sistem pemerintahan adat yang merupakan salah 
satu upaya Belanda untuk mendapatkan simpati masyarakat.
Pemerintahan
 adat mulai ditata sedemikian rupa, sehingga terbentuk Pemerintahan 
Marga yang dipimpin oleh Kepala Marga (Kebuayan). Wilayah Tulang Bawang 
sendiri dibagi dalam 3 kebuayan, yaitu Buay Bulan, Buay Tegamoan dan 
Buay Umpu (tahun 1914, menyusul dibentuk Buay Aji).
Sistem
 Pemerintahan Marga tidak berjalan lama, dan pada tahun 1864 sesuai 
dengan Keputusan Kesiden Lampung No. 362/12 tanggal 31 Mei 1864, 
dibentuk sistem Pemerintahan Pesirah. Sejak itu pembangunan berbagai 
fasilitas untuk kepentingan kolonial Belanda mulai dilakukan termasukdi 
Kabupaten Tulang Bawang.
Pada
 zaman pendudukan Jepang, tidak banyak perubahan yang terjadi di daerah
 yang dijuluki "Sai Bumi Nengah Nyappur” ini. Dan akhirnya sesudah 
Proklamasi kemerdekaan RI, saat Lampung ditetapkan sebagai daerah 
Keresidenan dalam wilayah Propinsi Sumatera Selatan, Tulang Bawang 
dijadikan wilayah Kewedanaan.
Masa setelah kemerdekaan RI
Sejalan
 dengan perkembangan Negara RI, maka setelah Lampung memisahkan diri 
dari Propinsi Sumatera Selatan, dengan membentuk Propinsi Lampung, maka 
status Menggala juga ditetapkan sebagai kecamatan dibawah naungan 
Kabupaten Lampung Utara. Proses berdirinya Tulang Bawang tidak begitu 
saja terjadi. Diawai dari rencana sesepuh dan tokoh masyarakat bersama 
pemerintah yang sejak tahun 1972 merencanakan mengembangkan Propinsi 
Lampung menjadi 10 Kabupaten/Kota, maka pada tahun 1981, Pemerintah 
Propinsi membentuk 8 Lembaga Pembantu Bupati, yang salah satunya adalah 
Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala, berdasarkan Keputusan 
Menteri Dalam Negeri No. 821.26/502 tanggal 8 Juni 1981 tentang 
Pembentukan Wilayah Kerja Pembantu Bupati Lampung Selatan, Lampung 
Tengah, dan Lampung Utara Wilayah Propinsi Lampung.
Dalam
 kurun waktu dari tahun 1981 sampai dengan 1997, telah terjadi 
pergantian Pejabat Pembantu Bupati selama beberapa masa bhakti, yang 
dijabat oleh:
1. Drs. Hi. M. Yusup Nur (masa bhakti 1981 s.d: 1985).
2. Kardinal, BA (masa bhakti 1985 s.d. 1989)
3. Drs. Hi. Somali Saleh (masa bhakti 1989 s.d. 1993)
4. Drs. Rukhyat Kusumayudha (masa bhakti 1993 s.d. 1994)
5. Drs. Tamanuri (masa bhakti 1994 s.d. 1996)
6. Hi. Santori Hasan, SH. (masa bhakti 1996 s.d. 1997)
Pada
 tahun 1997, dibentuklah Sekretariat Persiapan Kabupaten Tulang Bawang, 
dengan Sekretaris merangkap Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah 
Menggala Hi. Santori Hasan, SH. Selanjutnya untuk memuluskan pembentukan
 kabupaten, ditunjuklah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Plt (Pelaksana 
tugas) Bupati Tulang Bawang sejak tanggal 20 Maret sampai dengan 9 
Desember 1997 melalui Surat Keputusan Gubernur No. 821.2/II/09/97 
tanggal 14 Januari 1997 tentang Penunjukan Plt Bupati Kabupaten Tingkat 
II Persiapan Tulang Bawang .Melalui serangkaian proses yang cukup 
melelahkan, akhirnya Kabupaten Tulang Bawang lahir, dan diresmikan 
keberadaannya oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 Maret 1997, 
sebagai tindak lanjut ditetapkan UU No. 2 Tahun 1997 tentang pembentukan
 Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II 
Tanggamus. Dimana untuk selanjutnya pada tanggal 24 Nopember 1997 
terpilihlah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Bupati Tulang Bawang, untuk 
periode tahun 1997-2002, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 1997.
Pada
 periode selanjutnya, melalui proses pemilihan Bupati Tulang Bawang pada
 tanggal 12 Nopermber 2002 terpilihlah Drs. Abdurrahman Sarbini, SH.MM, 
dan AA. Syofandi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tulang Bawang untuk 
periode 2002-2007, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 2002.
Sementara
 itu sejak berdirinya Kabupaten Tulang Bawang, sampai dengan sekarang 
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang juga 
mengalami proses pergantian pucuk pimpinan. Pada periode 1997-1999, 
Ketua DPRD dijabat Abadi SP, pada periode 1999-2004 Ketua DPRD dijabat 
Samsul Hadi, dan periode 2004-2009 Ketua DPRD dijabat Lamijiono, S.Pd, 
MM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar