LAPORAN
HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
PT. SAUNG MIRWAN, BOGOR, JAWA BARAT

Penyusun :
Nama :
ZEZEN ISMANAP
Nis :
Program Study Keahlian : BUDIDAYA TANAMAN
HOLTIKULTURA
SMK NEGRI 1 MENGGALA
TULANG BAWANG
2012
MOTTO
Matahari melukis awan
Aku membaca rembulan
Seperti Koran pagi
Ada segelas kopi
Dan sarapan yang memberi kekuatan
Tuhan, alangkah malangnya orang
Yang tak pernah mengajakmu
berbincang-bincang
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan ribuan kasihnya, sehingga laporan
praktek kerja lapangan ini dapat terselesaikan.
Laporan praktek
kerja lapangan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan
di SMK NEGRI 1 Menggala.
Laporan ini disusun
berdasrkan hasil pengalaman Praktek Kerja Industr (Prakerin) yang berjudu
“Bdidaya Tomat Chery (Lycoperrsicum esculentum var) secara hidroponik di PT.
saung Mirwan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Laporan
inimerupakan salah satu syarat bagi penulis untuk mengikuti ujian Nasional (UN)
di jurusan Budidaya tanaman pangan dan holtikultura SMK Negri 1 Menggala yang
dilaksanakan pada semester VI. Selesai laporan ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah memberikan dorongan, petunjuk dan bimbingan baik
secara moril maupun materil oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua atas segala doa, cinta dan
kasih sayangya.
Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada yang terhormat :
- Bapak Muhammad Solihin S. Pd. M.M selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Menggala
- bapak Teguh SP selaku kepala jurusan sekaligus pembimbing dan memberi pengawwasan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
- Guru-guru program study budidaya tanaman pangan dan holtikltura yang telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
- Ir. Tatang Hadinat, selaku direktur PT. Saung Mirwan, Bogor, Jawa Barat.
- Bapak Najid, selaku pembimbing lapangan beserta staf beserta karyawan di PT. Saung Mirwan.
- Bapak Yono dan Bapak Jamak, selaku mandor bagian produksi, seperti ibu Ucu,ibu Miah, ibu Parti, bapak Idris, bapak Daryono. Bagian nutrisi yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri.
- Sahabat-sabatku serta teman kos yang telah memberi semangat, motivasi dan banyak membantu dalam penulisan laporan ini.
- Teman-teman semua siswa/i program study budidaya tanaman pangan dan holtikultura yang telah memberi semangat kepada penulis.
Harapan penulis,
semoga amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepda penulis mendapat
imbalan dari Allah SWT. Dan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Lampung, Februari 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang dan Masalah
Produktifitas tomat di Indonesia mengalami dua kendala besar yang dari
tahun ke tahun hamper selalu sama, yakni kontinuitas produksi yang berkaitan
dengan penyediaan tomat dipasar dan kwalitas produksi yang rendah, baik segi
rasa, tekstur, maupun daya tanam selama penyimpanan.
Penyebab yang paling mendasar tidak nterpenuhinya produksi adalah
ketergantungan waktu tanam pada musim. Dimana umumnya di Indonesia tomat
ditanam pada musim kemarau/ dimusim akhir penghujan. Produksi yang rendah
disebabkan system budidaya dan pananganan panen maupun pasca panen yang kurang
tepat.
Salah satu kiat mengurangi resiko kegagalan produksi akiba t peilaku
cuaca yang tidak menentu adaalah dengan cara penanaman dalam rumah plastic
(green hause) dalam penanaman didalam green hause kondisi lingkungan tanaman
dapat dikendalikan. System penanaman dalam rumah plastic yang dibudidayakan
secara hidrophonik. Sekaligus dapat memperbaiki kwalitas produksi. System
bududaya secara hidroponik terutama sekali menonjol dalam hal kesangupanya
meniadakan masalah ketidak cocokan media tumbuh, mengendalikan penyebaran hama
penyakit serta control terhadap kebutuhan tanaman akan unsure hara.
Manfaat lain yang sering kali diperoleh, misalnya pertumbuhan lebih cepat
dn hasil yang lebih bersih disbanding
cara budidaya konvensinal. Dougla telah membuktikan bahwa masalah yang dihadapi
pertanian ssecara tradisional seperti keterbatasan lahan, jarak tempuh pasar
yang jauh, kondisi lahan yang kurang menguntungkan dan kesangupanya untuk
memberikan hail yang memuaskan.
1.2 Tujuan
Untuk mempelajari system budidaya dan penanganan pasca panen tanaman
tomat cherry (lycopersicum esculentum var cerasiforme) secara hidroponik dengan
media culture.
BAB II
TIN JAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi
Tanaman Tomat
Tanaman tomat
cherry (lycopersicum esculentum var cerasiforme) termasuk golongan tumbuhan
setahun yang memiliki batang berbentuk bulat, berbulu, lemah dan rapuh pada
saat tanaman masih muda, tetapi kemudian bentuknya menjadi bersudut, kaku dan
mengayu pada waktu tanaman menua.
Daun tanaman
tomat berubah menyirip tanpa stipplae (daun penumpu) letak daun tomat tersusun dikanan kiri batang diatas tangkai
(pinatatus) dengan daun berganjil antara 5-7 helai, diantara pasangan daun-daun
tersebut terdapat 1-2 pasangan daun-daun kecil yang berbentuk delta.
Bunga tanaman tomat
terkumpul bergerombol terletak di ujung buku cabang (themson) kelopak (sepalum)
berjumlah 5 helai daun mahkota(pentalum) berwarna kuning cerah yang menyatu
dibagian dasarnya.
Organ generatif
tanaman tomat terdiri dari benang sari(stamen) yang mengembang mrnjadi sarung
yang membalut organ betinanya(putik atu pistilium) benang sari(staiment)
memiliki tangkai sari yang sangt pendek, sehingga hanya seolah sebuah kantung
sari saja. Sedangkan kantung sarinya memiliki 12 alur sehingga berbentuk
granat. Kedudukan kantung sarinya kadang-kadang sama tinggi diband
2.2. Sayarat
Tumbuh Tanaman Tomat
Tanaman tomat
tumbuh baik disegala jenis tanah
andosol,latosol,alluvial, pedsolik maupun tanah lempung sekalipun, yang penting
tanahnya banyak mengandung humus (bahan organic) dan gembur, akan tetapi
tanaman tomat tidak meyukai tanah yang kondisinya tergenang (becek) sehungga
akurasinya kurang baik untuk dapat tumbuh dengan baik, tanaman tomat
membutuhkan PH antara 5-6 sedangkan intensitas penyinaran matahari dibutuhkan
sepanjang hari penuh, tanaman tomat juga menyukai daerah yang sejuktetapi ridak
menyukai daerah yang selalu berawan serta hujan lebat, sebab pada kondisi ini
kemungkinan berkembangnya cendawan busukdaun Phythoptora Infestant.
2.3. Budidaya
Tanaman Tomat Secara Hidroponik
Membudidayakan
tanaman tomat dalam ruangan tertutup bukan merupakan hal yang baru, tanaman
tomat umumnya dibudidayakan dalam green hause. Walaupun budidaya dalam green
hause terseburt merupakan teknologi yang cukup mahal akan tetapi menjadi sangat
menguntungkan apabila dilakukan secara tepat, sebab membudidayakan tanaman
tomat dalam ruangan tertutup (green hause) kendala berupa msim dapat diatasi
mulai dari perlindungan dari hujan sampai pengaturan lingkungan tumbuh.
Factor-faktor yang dapat dikendalikan meliputi. Cuaca, temperature, komposisi
udara dan lingkungan.
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan
Waktu
Praktek kerja
lapangan dilaksanakan di PT. Saung Mirwan, yang terletak di desa Sukamanah,
kecamatan Mega Mendung, Kabupaaten Bogor. Jawa Barat. Pelaksanaanya dilakukan
dalm Green hause yang berukuran 12.8 x 40 m2, dengan suhu siang hari
didalam green hause berkisar antara 300- 400 C, dan malam
hari 190-200 C.
Praktek kerja
lapangan ini berlangsung mulai bulan Desember sampai Maret 2012.
3.2 Alat dan
Bahan
- alat
peralatan yang dipergunakan meliputi : green hause beratap plastic, wadah
semai, gembor penyiram, hand spayer, Koran basah, ember plastic, ayakan tanah
gambut, pengaduk, pinset, benang,rami, polybag panjang (siap) grodon/rokwol dan
lain-lain.
- bahan
benih tomat FL 32, Larutan nutrisi insektisida applaund. Furadan, Lanite
L, fungisida Dacotil 75 WP, vondezeb 79 WP, agrept 20 WP, Provicur N, Benlate,
serta larutan kalium ionida, asam nitrat dan formalin untuk sterilisasi green
hause dan peralatan.
3.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan
praktek kerja lapangan ini meliputi persiapan media semai, persemaian,
persiapan dan peletakan media, transplanting, pemberian nutrisi, pemeliharaan
hama, dan penyakit serta perlakuan pasca panen.
- Persiapan Media Semai
Mencampur serabut kelapa, tanah gambut dan arang scamdengan perbandingan
1:1:1 diaduk secara merata, kemudian gundukan seperti bedengan besar lalu tutup
rapat dengan plastic dan di sterelisasi selama kurang lebih 5-6 jam kemudian
dinginkan.
- Persemaian
Menyiapkan media semai atau tray yang sudah diberi arang scam, lubangi
dengan kayu kecil lali memberi biji tomat per lubang satu-satu dan menutup
permukaanya dengan Koran lalu siram dengan mengunakan gembor hingga basah atau
jenuh supaya kelembabanya terjaga. Setelah kecambah tumbuh,Koran dapat dibuang.
- Peletakan media tanam
Media tanam berupa polybag panjang (slap) yang berukuran pamjang 1 m.
lebar 25 cm dan kapasitas lebih kurang 5kg arang scam. Diatr secara berjajar dengan
sedikit menyerong sepanjang gundukan , jarak slap dalam baris ± 20 cm dan antar
baris ± 30 cm kemudisn dibuar persegi 4, kemudian tancapkan mata drip
selanjutnya bibit yang masih muda ditanam ke lahan atau polybag.
- Transplanting
Transpalanting atau pemindahan tanaman kelahan dilakukan setelah tanaman
tomat berumur 21 hari setelah persemaian.
- Pemberian Nutrisi
Pemberian nutrisi disesuaikan dengan jadwal pemberian dan disesuaikan
dengan fase pertumbuhan tanaman.
- Pemeliharaan.
Pemeliharaan meliputi pengajiran, pewiwilan cabang dan tunas yang tidak
produktif, perambatan tanaman(muter) pengikatan tandan buah,
defoliasi(pembuangan daun)penanganan hama dan penyakit dan topping (pemangkasan
ujung tanaman)
- Pengendaliah Hama dan Penyakit
Hama yang umumnya banyak dijumpai pada tanaman tomat chery di PT. Saung
Mirwan adalah kupu-kupu putih (white fly) pengendalianya adalah melakukan
penyemprotan insektisida applaud 10Up 2 9/1 Vydate 10 g 2 ml/1 dan lannate L 2 ml/1.
- Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur lebih kurang 45-50 hari
setelah tanam, criteria panen yakni dengan emilih kemasakan buah pada
presentase 100%, 75% dan 50% sesuai permintaan pasar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari
praktek kerja lapangan di PT. Saung Mirwan dibedakan menjadi dua yang meliputi hasil
teknis budidaya hidroponik denagn media kultur dan pengamatan terhadap
pertumbuhan tanaman.
4.1 Budidaya
Tanaman Tomat hidrophonik
Budidaya tanaman
tomat chery FL 52 dengan media kultur arang scam di PT. Saung Mirwan Meliputi :
4.1.1 Persiapan
Lahan
Persiapan lahan
dilakukan sebelum bibit siap tanam dipindahkan dari persemaian kelahan tanam.
Langkah pertama yaitu pembongkaran tanaman yang sudah tua, sehingga lahan
bersih dari sisa-sisa tanaman lama, kemudian seluruh bedengan dibersihkan dari
lumut dari kristal-kristal yang berasal dari pengendapan sisa larutan hara,
dengan memakai pel bergagang dan larutan deterjen yang disemprotkan menggunakan
Power Spraying. Apabila seluruh lantai telah kering, selanjutnya dilakukan
sterelisasi dengan larutan lisol 20 ml/l air untuk memusnahkan pathogen yang
tertinggal.
Selanjutnya
adalah pencucian pipa drip irigasi dimaksud untuk menghilangkan sisa-sisa
endapan garam yang berasal dari larutan nutrisi pada bagian dalam maupun
permukaan pipa. Caranya asam nitrat dengan kepekatan 40% dilarutkan dalam air
dengan perbandingan 3:1 asam nitrat dan 97 ltr air. Kemudian larutan diletakan
dalam tangki yang ditempatkan pada tempat yang lebih tinggi dari bedengan
dimana pipa drip dibuka, salah satu ujungya dicelupkan kedalam tangki berisi
larutan asam nitrat tersebut. Kemudian setelah asam nitrat membasahi seluruh
pipa maka kedua ujung pipa ditutup, dan dibiarkan selama ± 1 jam setelah asam
nitrat dibuang dan pipa dibilas dengan deterjen. Bersama keluarnya air
deterjen, permukaan luar pipa disikat sampai bersih..
4.1.2 Penyediaan
Media
Ada dua jenis
media yang dipakai dalam budidaya
hidrophonik di PT. Saung Mirwan, yaitu media persemaian dan media tanam di
green hause.
- Media Semai
- Media di Piring Semai
Media semai yang digunakan berasal dari campuran arang scam,padi, sabut
kelapa, dan tanah gambut dengan perbandingan 1:1:1. selanjutnya media
disterilkan dalam lemari sterilisasi selama
± 6 ja, suhu yang dikehendaki yaitu 800 C selama dua jam
terakhir kemudian mediadidinginkan selama ± 12 jam dan siap dipakai.
- Media Semai Rockwood
Media ini berupa paket media
tumbuh buatan yang dikembangkan oleh para ahli media norwegia terbuat dari
tanah gambut(peat-moss) yang derajat kesamaanya telah dinetralisirkan oleh
kapur yang ditambahkan kedalam garam-garam mineral ysng diperlukan oleh
tanaman.
4.1.3 Persemaian
dan Pemeliharaan Bitit
Persemaian
dimulai dari tahap benih sampai benih berkecambah dan dipelihara sampai menjadi
bbit siap tanam.
Media semai
diletakkan dalam piring semai yang memiliki ukuran panjang 36 cm. lebar 28 cm
dan tinggi 5 cm, dalam piring semai tersebut di isikan media stebal 4,5 cm
kemudian diteba rkan secara merata setelah itu ditimbun dengan media yang sama
setebal ± 5 mm, terakhir benih ditutup dengan Koran yang dibasahi dengan air
mengunakan hand sprayer.
4.1.4 Penanaman
Penanaman
dilakukan setelah bibit siap tanam(umur 21 hari dari semai) dengan cirri-ciri
panjang 8 cm diameter batang 2mm dan jumlah daun 4-5 helai.
Sebelumnya media
tanam arang sekam sudah dimasukan ke
dalam polybag panjang(slap) sepanjang 1 m, lebar 20 cm dan kapasitas 5 kg arang
seka padi kering, polybag panjang (slap) tersebut diatur memanjang sepanjang
bedenga, masing-masing bedengan berisi dua baris slap yang letaknya berbentuk
zig-zag lebih kurang 12 jamsebelum tanammedia sudah disiram dengan larutan
nutrisi sebnayak lebih kurang 5 liter per polybag atau sampai media jenuh.
4.1.5
Pemeliharaan Tanaman
Hal yang penting
dan membawa pengaruh yang besar dalam sesuatu budidaya tanaman adalah
pemeliharaanya, khususnya tanamah hidrophoni, pemeliharaanya lebih rumit
dibandingkan dengan tanaman yang dibudidayakan secara konvemsional,
pemeliharaan hidrophonik di PT. Saung Mirwan Meliputi :
- Pengajiran
Pengajiran dilakukan sejak tanaman berumur satu minggu setelah tanam.
Pengajiran yaitu mengikat tanaman tomat
denga benang ajir yang terbuat dari benang kasur yang diikatkan kepada kawat
yang membentang sepanjang atap green hause dengan jarak 3 meter dari lantai
green haose, ujung benang diikat dengan simpul mati pada pangkal batang tomat.
- Pembuangan Tunas tidak Produktif
Setelah 3-4 hari prngajiarn, dilakukan pewiwilan pertama, yakni membuang
tunas-tunas tidak produktif yang merupakan tunas air yan tumbuh diketiak cabang
tanaman.
- Penyerbukan
Tanaman tomat merupakan tanaman berjenis kelamin ganda, dimana bunga
jantan dan bunga betina berada dalam satu bung, sebenarnya tanaman tomat ini
dapat mengadakan penyerbukan sendiri tanpa
bantuan manusia, tetapi manusia dapat membantu terjadinya penyerbukan
dalam arti presentasi penyerbukan dapat ditingkatkan dan setiap 2-3 hari sekali
tanaman telah berbunga mekar. Dilakukan polinasi dengan manusia dengan cara
dengan memukul pelan-pelan batang tanaman dibagian bawah tandan yang mekar
dengan mengunakan pemukul kayu yang ujungya dilapisi kain agar tidak meggores
batang tomat.
- Penuruna Batang
Apabila tanaman tomat telah berumur 2,5-3 bulan dan tingginya mencapai 3
meter, maka saat nya tanaman toamat mengalami penurunan batang kelantai
bedengan dengan sedikit ditekuk. Tujuan penurunan ini adalah untuk memberi
ruang tumbuh bagi tanaman tomat agar tanaman dapat terus melakukan pertumbuhan
panjangya sampai batas masa produksinya(umur 5,5 bulan)
- Pemberian larutan Hara
Larutan nutrisi merupakan kebutuhan utama menjadi penentu kelangsungan
hidup tanama, tanaman hidrophonik dengan kondisi media yang steril tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya secara alami seperti layaknya tanaman yang
ditumbuhkan ditanah, untuk itu perlu pemberian larutan nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan. Pemberian larutan nutrisi dapat dibedakan dari umur sebagai berikut
:
-
tanaman umur 0-7 hari diberi 75 ml
-
Tanaman umur 8-14 hari diberi 100 ml
-
Tanaman umur 15-30 hari diberi 100-125 ml
-
Tanaman umur 31 hari dan seterusnya minimal diberi 150
-200 ml
Sedangkan interval pemberianya tergantung padakondisi cuaca sepanjang
hari, pada cuaca normal *panas) intervalnya setiap ½ jam sekali, sedangkan pada saat mendung
diberikan ¾ jam sekali dan pada saat hujan diberikan 1 jam sekali.
- Pemeliharaan
Untuk tanaman tomat yang sudah mengalami penurunan batang maka dilakukan
pembuangan daun-daun bawah dan hanya menyisakan hanya 20 daun yang dihitung
mulai dari bawah tandan hingga teratas
yang sudah mekar, selain itu penyisaan 20 daun ini juga untuk mengrangi
respirasi dan segi estetika dapat merapihkan tanakman.
- Pemeliharaan Buah
Pengikatan tandan buah dilakukan
bila tandan buah sudah mulai berat menyangga buah-buah mulai membesar, sehingga
dikhawatirkan akan patah pengikatan dilakukan dengan cara tandan dengan ali
benang kasur dengan simpul yang bukan simpul mati tetapi cukup kuat.
Pemotongan ujung tandan dilakukan terhadap tandan buah yang sudah penuh
dan pencapai besar sampai maksimu. Dibagian ujungnya terdapat bunga ataupun
buah masih kecil, yang apabial ditungu menjadi buah akan memakan waktu yang
terlalu lama dan pertumbuhan buah menjadi tiadk seragam.
- Pemotongan Pucuk Tanaman (topping0
Pemotongan pucuk tanaman dilakukan terhadap tanaman yang sudah brumur 4,5
bulan yakni tanman yang akan dibongkar, pemotongan dilakukan dengan memutuskan
pucuk/ujung tanaman dengan kuku, pada daerah 4 daun dari tandan teratas, fungsi
topping adalah untuk memutuskan pertumbuhan vegetative tanaman dan
mengalihkanya pada penumpukan asimilat pada organ reproduktif (pembesaran dan
pemasakan buah)
- Pengendaliah hama penyakit
Factor yang turut menentukan produktifitas tanamanadalah dengan cara
mempertahankan kesehatan tanamandalam arti mlindungi dari serangan hama dan
penyakit dalam penanaman sayur-sayuran di rumah plastic, PT. Saung Mirwan
menemuka permasalahan yang serupa dari tahun ke tahun hama dan penyakit yang
umum menyerang tanaman tomat meliputi :
A.
Hama
White fly(bemesia Sp)
White fly a tau yang biasa disebut dengan kupu-kupu putih merupakan hama
tanaman tomat tyang men yerang pada bagian bawwah daun, hama ini menyimpan
telurnya di bagian bawah daun sehingga terlihat bercak-bercak putih .
Daun krhilangan cairan dan mengalami klorosis pada serangan yang parah,
apabila dilakukan penyemprotan pestisida, sisa-sisa kotora white fly
menyebabkan terbentuknya embun jelaga atau sesmacam jala-jala hitam yang dapt
menyumbat pori dan stomata daun. Pengendalianya dilakukan denan menyemprotkan
insektisida Applaud 10 WP 2 g/l, Vydater 2 ml/l dan L 2 ml/l.
B.
Penyakit
1.
kupang daun
penyakit ini disebabkan jamur fulvia yang klebih dikenal dengan Cladosporium Fulpum. Geljalanya pada
sisi atas daun terdapat bercak berwwarna kuning dengan batas kurang jelas, daun
yang sakit akan mongering denga cepat, pengendalianya dengan Vondezeb 79 WP
atau Daconil 75 WP 29/l
2.
Penyakit Layu
Gejala kelayuan pada tanaman tomat dapat disebabkan oleh 3 hal yaitu :
-
Layu sementara yakni kelayuan yang terjadi sebagai
akiba t tersumbatnya mata drif, sehingga
tanaman kekurangan nutrisi dan cairan yang diperlukan untuk hidupnya.
Karena itu secara berkala dilakukan pembersihan mata drif dengan sikat dan
larutan deterjen.
-
Layu Furasium yang disebabkan oleh cendawan furasium oxyorium
yang menyerang bagian akar tanaman, pengendalian dengan mengunakan Benlate 0,5
g/l dan Preficur N2 ml/l
-
Layu bakteri (lanas) yaitu layu yang disebabkan oleh
bakteri Psedumonas Solana Caerum yang menyerang pada ba tang tanaman tomat dan mengakibatkan
batang mengeluarkan lender coklat dan timbul bercak-bercak pada batang. Untuk
menghindari penularan kepada tanaman lain, batang tanaman yang terserang
dipotong bagian pangkalnya dan segera dibuang serta polybagnya disingkirkan
dari lahan penanaman. Biasanya bila serengan masih bisa diatasi, dilakukan
penyemprotan denagn Agrept 20 wp g/l
Tidak ada komentar:
Posting Komentar