In: ilmu
Jaringan
Pada Hewan – ada
tubuh hewan tungkat tinggi (Vertebrata) terdapat berbagai macam jaringan yang
dapat dikelompokkan menjadi jaringan merismatik, jaringan epithelium, jaringan
ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a.
Jaringan Meristematik
Jaringan meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.
b. Jaringan Epitel atau Jaringan Kulit
Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut endodermis.
Jaringan meristematik adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada fase embrio. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.
b. Jaringan Epitel atau Jaringan Kulit
Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel. Contohnya epitel usus dan saluran pernafasan. Jaringan epitel ada yang bersilia, misalnya pada saluran pernafasan. Silia tersebut berguna untuk menerima rangsangan dari luar, misalnya jika ada debu kita akan bersin. Epitel yang berada di luar tubuh biasanya disebut epidermis (epi = tepi, dan derm = kulit) misalnya pada kulit. Sebaiknya, epitel yang menutupi bagian dalam organ tubuh disebut endodermis.
c.
Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
•
Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
• Membungkus organ
• Mengisi rongga di antar organ.
• Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
• Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
• Menghasilkan kekebalan.
• Membungkus organ
• Mengisi rongga di antar organ.
• Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
• Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
• Menghasilkan kekebalan.
Jaringan
ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus,
jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.
1.Jaringan
ikat biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.
2.
Jaringan ikat khusus
Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
3.Jaringan
ikat penyokong
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi
untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi
untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
4.Jaringan
ikat penghubung
Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.
Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.
d.Jaringan
Otot
Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik atau sel otot bergaris melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik bekerja karena pengaruh kehendak kita. Sel otot polos terdapat pad organ dalam,
misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.
Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos dan otot jantung. Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak. Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang berselang-seling. Karena itu sel otot rangka dikenal pula sebagai sel otot lurik atau sel otot bergaris melintang. Sel otot rangka mempunyai banyak inti. Sel otot lurik bekerja karena pengaruh kehendak kita. Sel otot polos terdapat pad organ dalam,
misalnya di usus dan pembuluh darah. Serabut kontraktil otot polos tidak memiliki garis gelap dan terang. Sel otot polos berbentuk gelondong dan berinti satu. Kerja otot polos tidak dipengaruhi kehendak kita. Otot jantung terdiri dari sel-sel yang memiliki garis gelap dan terang seperti otot lurik, tapi bekerja di luar kehendak kita.
e.Jaringan
Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia
Organ adalah kelompok jaringan
yang melakukan beberapa fungsi.Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak kemudian diteruskan ke otot. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia
Organ hewan secara umum mencakup jantung, paru-paru, otak, mata, lambung, limpa, pankreas, ginjal, hati, usus, kulit, uterus, saluran urin, tulang, dll.
Organ tumbuhan mencakup akar, batang, daun, bunga, dan buah beserta biji. Selain itu, terdapat pula organ-organ aksesori, seperti trikoma (rambut daun atau batang), duri, dan sulur, atau organ-organ penyimpanan cadangan makanan/penyintas (survival), seperti umbi, rimpang, dan stolon.
Sekelompok organ berhubungan secara fungsional menyusun sistem organ. Organel adalah analog organ untuk struktur sub-selular.
] Sistem organ hewan
gerak, sistem reproduksi dan
sebagainya.
- Organ
Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan satu dg lainnya. Contoh: usus halus, berfungsi mencerna dan menyerap sari-sari makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot, jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan saraf.
B.
Sistem Organ
Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi tertentu.
Berikut ini berbagai sistem dalam tubuh beserta fungsinya dan organ penyusunnya:
1. Gerak
Fungsi: penyokong, pelindung organ internal, alat gerak.
Penyusun: tulang & otot
2. Sirkulasi
Fungsi: transportasi darah dan cairan limfa
Penyusun: jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa, darah.
3. Saraf
Fungsi: koordinasi aktifitas tubuh
Penyusun: otak, 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf spinal, sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik
4. Kelenjar buntu (endokrin)
Fungsi: menghasilkan hormon untuk mendorong pertumbuhan, perkembangan dan koordinasi aktifitas tubuh.
Penyusun: kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pituitari dan kelenjar adrenal
5. Respirasi
Fungsi: bernapas (pertukaran udara)
Penyusun: hidung, tenggorokan/trakea, paru-paru
6. Pencernaan
Fungsi: memproses makanan
Penyusun: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus, kelenjar pencernaan
7. Eksresi (ginjal)
Fungsi: pengeluaran sisa-sisa metabolisme, mengatur keseimbangan osmotik darah
Penyusun: ginjal, ureter, kantong kemih, uretra
8. Reproduksi
Fungsi: perkembangbiakan
Penyusun: organ kelamin pada jantan (penis, testis) dan betina (ovarium, uterus)
9. Kulit (integumen)
Fungsi: pelindung tubuh
Penyusun: kulit dan derivatnya.
Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai organ yang melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi tertentu.
Berikut ini berbagai sistem dalam tubuh beserta fungsinya dan organ penyusunnya:
1. Gerak
Fungsi: penyokong, pelindung organ internal, alat gerak.
Penyusun: tulang & otot
2. Sirkulasi
Fungsi: transportasi darah dan cairan limfa
Penyusun: jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa, darah.
3. Saraf
Fungsi: koordinasi aktifitas tubuh
Penyusun: otak, 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf spinal, sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik
4. Kelenjar buntu (endokrin)
Fungsi: menghasilkan hormon untuk mendorong pertumbuhan, perkembangan dan koordinasi aktifitas tubuh.
Penyusun: kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar pituitari dan kelenjar adrenal
5. Respirasi
Fungsi: bernapas (pertukaran udara)
Penyusun: hidung, tenggorokan/trakea, paru-paru
6. Pencernaan
Fungsi: memproses makanan
Penyusun: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus, kelenjar pencernaan
7. Eksresi (ginjal)
Fungsi: pengeluaran sisa-sisa metabolisme, mengatur keseimbangan osmotik darah
Penyusun: ginjal, ureter, kantong kemih, uretra
8. Reproduksi
Fungsi: perkembangbiakan
Penyusun: organ kelamin pada jantan (penis, testis) dan betina (ovarium, uterus)
9. Kulit (integumen)
Fungsi: pelindung tubuh
Penyusun: kulit dan derivatnya.
Transplantasi
ada 2 macam, yaitu transplantasi heteroplastik (transplantasi antara individu
yang tergolong jenis berbeda dalam marga yang sama) dan transplantasi
heterotopik (transplantasi antara jaringan dalam individu yang sama).
Tulang
Tulang-tulang dalam tubuh manusia menyusun suatu sistem kerangka. Tulang-tulang yang menyusun rangka mempunyai struktur yang beraneka ragam, sesuai dengan fungsinya. Secara umum fungsi rangka adalah:- menegakkan tubuh
- sebagai alat gerak pasif
- tempat melekatnya otot-otot rangka
- melindungi alat-alat yang vital seperti otak, jantung, paru-paru dan lain sebagainya
- tempat pembentukan sel-sel darah
- tempat deposit kalsium dan fosfat
Macam-macam Tulang
Tulang dapat dibedakan atas beberapa macam, baik berdasarkan jenisnya maupun berdasarkan bentuknya. Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan (kartilago) terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Tulang rawan bersifat bingkas atau lentur. Tulang rawan pada anak berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa, karena tulang rawan pada anak berasal dari mesenkim dan lebih banyak mengandung sel tulang, sedangkan pada orang dewasa berasal dari perikondrium (selaput tulang rawan) yang mengandung calon sel tulang rawan (kondroblas).Tulang keras / sejati (osteon)
Tulang keras dibentuk oleh sel-sel tulang keras (osteosit) yang mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan fosfat. Penimbunan senyawa ini dalam matriks menyebabkan tulang menjadi keras. Osteosit yang meyusun tulang keras menempati suatu bagian yang disebut lakuna. Lakuna ini dihubungkan dengan lakuna-lakuna lain oleh suatu saluran kecil yang disebut kanalikuli. Lakuna yang berisi osteosit ini membentuk suatu struktur konsentris yang berpusat pada bagian tengan yang disebut saluran Havers. Pada saluran ini terdapat sistem saraf dan pembuluh darah yang bertugas mensuplai oksigen dan nutrisi bagi osteosit.Berdasar matriksnya dikenal dua macam tulang, yaitu:
- tulang keras atau tulang kompak, bila matriks tulang rapat dan padat, misalnya:tulang pipa
- tulang spons, bila matriksnya berongga, misalnya: tulang pendek, tulang pipih
- tulang pipa, misalnya tulang paha, tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil
- tulang pipih, misalnya tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak
- tulang pendek, misalnya tulang pangkal lengan, tulang pangkal kaki, dan ruas-ruas tulang belakang
Osifikasi (proses penulangan)
Tulang pipa terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian ujung disebut epifise, bagian tengahnya yang tersusun atas tulang keras disebut diafise, dan antara diafise dan epifise terdapat cakra epifise, yang terdiri atas tulang rawan dan banyak mengandung osteoblas (calon osteosit). Pada orang yang masih dalam pertumbuhan bagian inilah yang dapat bertambah panjang. Di dalam tulang pipa terdapat rongga. Rongga ini terjadi karena aktivitas osteoklas yang berfungsi merombak sel-sel tulang. Selanjutnya rongga itu berisi sumsum tulang. Sumsum ini berwarna kuning, yang merupakan campuran antara lemak dan sumsum merah.Osifikasi adalah proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras. Rangka manusia telah terbentuk pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Yang mula-mula terbentuk adalah tulang rawan. Kartilago berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Di dalam kartilago terdapat rongga yang mengandung osteoblas. Peristiwa pengerasan tulang ini urutannya sebagai berikut:
- tulang rawan pada embrio banyak mengandung osteoblas, terutama pada bagian tengah epifise dan bagian tengah diafise serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan
- osteoblas kemudian akan membentuk osteosit, (sel-sel tulang keras), yang tersusun melingkar membentuk suatu sistem Havers, yang banyak mengandung pembuluh darah serta serabut saraf
- osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang, dan setelah mendapatkan tambahan senyawa Ca dan P, maka tulang akan mengeras
- terjadinya penulangan pada bagian epifise dan diafise akan menyebabkan terbentuknya daerah antara yang tidak mengalami penulangan yang disebut cakra epifise yang berupa tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas
- bagian cakra epifise terus mengalami penulangan, sehingga bagian inilah yang dapat menyebabkan tulang tumbuh memanjang
- di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merombak sel-sel tulang yang telah terbentuk, sehingga terbentuk rongga yang berisi sumsum tulang
Hubungan Antartulang (Artikulasi)
Tulang-tulang di dalam tubuh ada yang saling berhubungan dengan erat ada pula yang tidak. Hubungan antartulang ini disebut artikulasi. Hubungan antara tulang yang satu dengan lainnya (persendian tulang) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sinartrosis dan diartrosis.- Sinartrosis, yaitu hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerak. Pada jenis artikulasi ini penghubungnya adalah jaringan ikat yang kelak akan mengalami osifikasi. Misalnya hubungan antar tulang tengkorak (sutura)
- Amfiarthrosis yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan sedikit gerak karena antartulang dihubungkan oleh tulang rawan. Misalnya ruas tulang belakang (vertebrae) dan hubungan antara tulang belakang dengan tulang rusuk.
- Diartrosis, yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan timbulnya gerak, sering disebut dengan sendi.
- Sendi kaku, kedua ujung tulang agak rata, sehingga menghasilkan gerakan geser dan tidak berporos. Contohnya,hubungan antartulang karpal (tulang pergelangan kaki).
- Sendi engsel, ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan. Gerakan ini berporos satu. Misalnya, hubungan tulang pada siku, lutut dan ruas antar jari.
- Sendi ovoid, di mana kedua ujung tulang yang satu berbentuk oval, dan masuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Misalnya, persendian antara pergelangan tangan dan tulang pengumpil. Sendi ini memungkinkan berporos dua dengan gerak ke kiri dan ke kanan, maju-mundur dan muka-belakang.
- Sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Gerakan ini memungkinkan adanya gerakan rotasi yang berporos satu. Misalnya, hubungan antara tulang kepala dan tulang atlas.
- Sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi pelana berporos dua. Misalnya, hubungan antara ruas jari tangan dengan tulang tapak tangan.
- Sendi peluru (endartrosis), apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk ke tulang yang berbentuk cekungan. Hubungan ini berporos tiga. Misalnya, tulang lengan atas dengan tulang belikat, tulang paha dengan tulang pinggul.
Otot
Ini bagian kedua mengenai sistem gerak pada manusia. Yang pertama mengenai tulang bisa dilihat di sini.Otot disebut juga alat gerak aktif karena memiliki kemampuan berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Sifat otot ada tiga yaitu: kontraktibilitas (kemampuan memendek), elastisitas (kemampuan kembali ke bentuk semula), dan ekstensibilitas (kemampuan memanjang).
Setiap otot memiliki dua atau lebih tendon (ujung otot). Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersio, sedang yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo.
Otot dibungkus oleh selaput yang disebut fasia superfisialis, sebenarnya disusun oleh kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh selaput fasia propia. Satu serabut otot dibungkus oleh selaput sarkolemma, dan dibentuk oleh banyak miofibril. Satu miofibril disusun oleh banyak sarkomer dimana tiap sarkomer tersusun dari aktin dan miosin.
Beginilah struktur otot manusia
Rangsang yang datang dari otak akan diteruskan ke otot oleh asetilkolin, suatu zat yang berfungsi menghantarkan rangsang (impuls). Rangsang yang tiba di otot akan menyebabkan terbentuknya ikatan antara aktin dan miosin membentuk aktomiosin. Bila terbentuk aktomiosin, otot akan memendek (berkontraksi) sehingga dapat menggerakkan tulang.
Arah gerak otot
Otot-otot yang menimbulkan arah gerak yang berlawanan disebut otot antagonis. Arah gerakan yang antagonis dapat berupa:- ekstensor (meluruskan) x fleksor (membengkokkan)
- abduktor (menjauhi badan) x adduktor (mendekati badan)
- depresor (menurunkan) x elevator (mengangkat)
- supinasi (menengadah) x pronasi (menelungkup)
Otot-otot yang bekerjasama untuk menimbulkan suatu gerak searah disebut otot sinergis. Contoh gerak sinergis adalah gerak pronasi (menelungkupkan telapak tangan) yang timbul karena kerjasama otot pronator teres dan pronator kuadratus.
Energi untuk kontraksi otot
Energi untuk kontraksi otot diperoleh dari penguraian ATP (Adenosin trifosfat). Sewaktu kontraksi ATP terurai menjadi ADP (Adenosin difosfat) dan melepaskan energi yang digunakan untuk mengikatkan aktin dan miosin. Selanjutnya ADP masih dapat dipecah lagi menjadi AMP dan melepaskan energi. Bila ATP dan ADP dalam otot telah habis, maka otot tidak mampu lagi berkontraksi. Untuk dapat berkontraksi kembali maka ATP harus dibentuk lagi.Energi untuk membentuk kembali ATP berasal dari hasil penguraian glikogen. Glikogen akan diubah dulu menjadi laktasidogen lalu diubah menjadi glukosa (bentuk gula yang larut dalam darah). Glukosa akan dioksidasi secara aerob dan menghasilkan energi untuk mengikatkan gugus P pada ADP sehingga terbentuk ATP yang siap kembali digunakan untuk sumber energi bagi kontraksi otot. Proses respirasi aerob ini dilepaskan CO2 dan H2O.
Bila otot bekerja amat keras diperlukan banyak ATP yang tidak bisa tercukupi dengan respirasi aerob saja. Untuk itu selain respirasi aerob, juga berlangsung respirasi anaerob dimana glukosa dipecah tanpa oksigen menghasilkan energi dan CO2 dengan hasil samping asam laktat yang menyebabkan lelah dan linu pada otot.
Kelainan dan gangguan pada sistem gerak
Tulang sebagai organ tubuh sering mengalami gangguan ataupun kelainan. Kelainan ini dapat disebabkan oleh serangan kuman, kekurangan zat, hormon, vitamin, atau karena sebab-sebab lain.- Arthritis eksudatif, infeksi sendi oleh kuman (gonorhoeo atau sifilis)
- Arthritis sika, berkurangnya minyak sendi, sehingga seakan-akan sendi menjadi kering. Pada waktu sendi digerakkan, sendi seperti berderik dan menimbulkan rasa nyeri
- Memar, terjadi karena sobeknya selaput sendi. Bila sobeknya selaput sendi ini diikuti oleh lepasnya ujung tulang dari sendi maka disebut urai sendi
- Layuh semu, adalah keadaan di mana tulang tidak bertenaga. Hal ini misalnya disebabkan oleh infeksi sifilis pada anak sejak dalam kandungan. Infeksi ini menyebabkan rusaknya cakra epifise, sehingga tulang menjadi layuh.
- Fraktura / fisura, adalah patah / retaknya tulang. Dibedakan menjadi dua, yaitu patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup. Patah tulang tertutup terjadi apabila tulang yang patah tetap terlindungi oleh otot dan kulit. Sedang patah tulang terbuka terjadi apabila tulang yang patah, merobek otot dan kulit sehingga mencuat ke permukaan
- Nekrosa, adalah matinya sel tulang. Biasanya hal ini disebabkan oleh kerusakan periosteum (selaput pembungkus tulang keras) yang bertugas menumbuhkan tulang.
- Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang (vertebrae), jika ruas-ruas tulang belakang dilihat dari samping tampak terlalu bengkok ke depan disebut lordosis, dan bila terlalu bengkok ke belakang disebut kifosis, dan bila ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping disebut skoliosis.
Sistem Transportasi/Peredaran Darah pada Manusia
Filed under: Sistem Transportasi
— gurungeblog @ 7:52 am
Tags: Sistem Peredaran darah transportasi manusia
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh
tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari
tubuh.Tags: Sistem Peredaran darah transportasi manusia
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
1. Darah
Bagian-bagian darah
Sel-sel darah (bagian yg padat)
- Eritrosit (sel darah merah)
- Leukosit (sel darah putih)
- Trombosit (keping darah)
- Serum
- Fibrinogen
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama.
3. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus)
Pembuluh Nadi
- Tempat Agak ke dalam
- Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
- Aliran darah Berasal dari jantung
- Denyut terasa
- Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
- Bila ada luka Darah memancar keluar
- Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
- Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
- Aliran darah Menuju jantung
- Denyut tidak terasa
- Katup Disepanjang pembuluh
- Bila ada luka Darah Tidak memancar
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)
Penyakit pada Sistem Transportasi
1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3. Hemofili
Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises
Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis
Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis
Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni
jumlah sel darah putih kurang dari normal
* * * * * 2 pemilih
46,379 views | July 5, 2010
oleh octa
Sistem Peredaran Darah
Dalam diri seorang manusia terdapat
suatu cairan yang dinamakan darah, pada dalam diri manusia Sistem peredaran
darah merupakan alat suatu sistem transportasi yang berfungsi untuk mengedarkan
oksigen serta zat makanan ke dalam seluruh lapisan sel tubuh manusia serta
dapat juga mengangkut karbon dioksida dan zat sisa ke dalam suatu organ
pengeluaran. Dalam suatu Sistem peredaran darah manusia, ternyata dapat terbagi
menjadi tiga yaitu masing-masing terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh
darah.
Darah juga mempunyai fungsi yang
baik dalam tubuh manusia yaitu untuk:
1.
mengangkut zat makanan serta mengangkut zat metabolisme juga,
2.
mengedarkan hormon kedalam seluruh lapisan tubuh manusia
3.
menjaga suhu tubuh agar tetap stabil,
4.
melakukan pembekuan darah yang mana tu kan diperlukan , serta
5.
membunuh kuman-kuman penyakit penyebab terjadinya infeksi.
Plasma Darah
Dalam diri manusia selain tedapat
darah ternyata dalam diri manusia juga terdapat plasma darah, Plasma darah ini
merupakn zat anti bodi bagi manusia. Plasma darah juga punya cirri umum yaitu
plasma darah merupakan cairan darah yang punya warna merah kekuningan. Karena
Plasma darah ini tersusun dari 90%air dan protein terlarut
(alBumin,gloBumin, dan fibrinogen). Apabila plasma darah diambil fibrinogennya
maka yang akan tersisa adalah suatu cairan yang berwarna kuning yang biasa
dinamakan serum. Dan Di dalam serum inilah, terdapat suatu zat yaitu zat
antibodi.
D. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Ada yang tau nggak bentuk sel darah
merah itu bagaimana ???
Ya betul, Bentuk sel darah merah itu
bentuknya bulat, bikonkaf, nggak berinti, dindingnya pun elastis, serta fleksibel.
Ternyata Sel darah merah ini hanya dapat mampu hidup selama 120 hari lho…..
Sel darah merah itu mengandung
hemoglobin yang bisa menyebabkan darah ini berwarna merah. Hemoglobin ini
mempunyai fungsi yaitu untuk mengikat oksigen serta mengedarkannya ke dalam
seluruh lapisan sel tubuh manusia. Sel darah merah ini dibentuknya pada
sumsum tulang merah yang letaknya itu di dalam tulang pipih dan tulang pendek.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Dalam diri manusia tidak hanya
terdapat sel darah merah saja tetapi terdapat pula juga sel darah putih atau
dikenal dengan leukosit. Fungsi leukosit atau sel darah putih ini adalah untuk
melindungi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit yang menyerang tubuh kita dengan
cara memakan kuman-kuman penyakit tersebut (fagosit). Lekosit memiliki
ciri-ciri yaitu : nggak berwarna (bening), bentuknya pun nggak tetap, berinti,
serta ukurannya pun lebih besar dari pada sel darah merah. Berdasarkan
bentuknya,sel darah putih atau leukosit terbagi menjadi 4 yaitu sebagai
berikut:
1.
Neutrofil punya fungsi yaitu sebagai fagositosis serta memiliki bintik
kebiruan.
2.
Eosinofil mempunyai bintik berwarna merah.
3.
Basofil mempunyai granula berwarna biru.
4.
Monosit memilki inti sel yang besar serta berbentuk bulat atau bulat panjang.
5.
Limfosit memiliki inti dengan bentuk hampir bundar.
Trombosit (Keping darah)
Dalam sistem perdaran darah manusia
Keping darah lah yang punya ukuran yang paling kecil dengan yang lainya ,
bentuknya pun nggak teratur,serta tidak memiliki inti sel. Trombosit dibuatnya
di dalam sumsum merah pada tulang pipih dan tulang pendek. Berikut ini bagan
proses pembekuan darah.
Jantung
Dalam diri manusia terdapa bagian
tubuh yang gunanya untuk memompa darah yaitu jantung. Jantung itu
letaknya terletak di rongga dada sebelah kiri. Dinding jantung dilapisi oleh
lapisan pembungkus jantung (pericardium). Ternyata Jantung dapa dibagi menjadi
4 ruang, yaitu serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri.
1. Atrium
(serambi)
Atrium atau serambi dapat terbagi
menjadi dua bagian, yaitu kanan dan kiri.
a. Dalam
Atrium atau serambi kanan merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh
balik atau pembuluh vena, yaitu vena kava superior dan vena kavam inferior yang
banyak mengandung C02.
b. Atrium
kiri menerima darah, dan darah tersebut berasal dari paru-paru yang banyak
mengandung 02.
2. Ventrikel
(bilik)
a. Ventrikel atau bilik kanan
menerima darah dari atrium kanan untuk dipompakan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis.
b Ventrikel atau bilik kiri
mempunyai otot yang 3-4 kali lebih tebal dibanding ventrikel kanan sehingga
dapat memompa lebih kuat. Ventrikel atau bilik kiri menerima darah kaya’02
dari atrium kiri, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalu’i aorta.
Berikut ini cara kerja jantung.
Darah dari paru-paru -> masuk ke
serambi kiri -> diteruskan ke bilik kiri -> dipompa keluar jantung menuju
ke seluruh tubuh -> darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung -> masuk
ke serambi kanan -> masuk ke bilik kanan -> dipompa keluar dari jantung
menuju paru-paru.
Pembuluh Darah
Pembuluh darah dapat dibagi menjadi
2 yaitu pembuluh nadi dan pembuluh balik
1.
Pembuluh nadi (arteri)
Pembuluh nadi adalah merupakan
pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung menuju kapiler. Pembuluh
nadi yang paling besar bernama aorta,yang fungsinya untuk mengalirkan
darah dari jantung sebelah kiri menuju ke seluruh lapisan sel tubuh. Pembuluh
nadi yang mengalirkan darah dari bilik kanan menuju ke paru-paru disebut dengan
arteri paru-paru (arteri pulmonalis).
2. Pembuluh balik (vena)
Pembuluh balik adalah merupakan
pembuluh yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Vena terdiri atas vena pulmonalis
atau pembuluh balik yang mengalirkan darah dari paru-paru menuju ke serambi
kiri jantung serta vena cava anterior dan vena cava inferior atau
yang mengalirkan darah yang banyak mengandung karbon dioksida dari tubuh bagian
atas dan bagian bawah menuju ke serambi kanan jantung.
Berikut ini bagan perbedaan antara
pembuluh nadi dan pembuluh balik.
Sifat
|
Pembuluh Nadi
|
Pembuluh Balik
|
Dinding pembuluh
|
Tebal, kuat, danelastis
|
Tipis, tidak elastis
|
Aliran darah
|
Meninggalkan jantung
|
Menuju jantung
|
Letak
|
Tersembunyi, di bagian dalam
|
Banyak di sepanjang pembuluh
|
Katup
|
Hanya
satu pada pangkal aorta
|
Tidak terasa
|
Denyut
|
Terasa
|
Tidak Terasa
|
Jika terluka
|
Darah memancar
|
Darah
hanya menetes
|
Gerakan darah disebabkan oleh
|
Kontraksi otot jantung
|
Kontraksi otot rangka
|
Golongan Darah
Menurut Karl Landsteiner ahli di
bidang biologi golongan darah manusia dapat dibedakan berdasarkan ada atau
tidaknya aglutinogen dan aglutinin (anti aglutinogen). Aglutinogen merupakan
protein yang terdapat di dalam sel darah merah, sedangkan aglutinin terdapat
dalam plasma darah. Aglutinin dapat menggumpalkan aglutinogen.
Darah dapat ditransfusikan kepada
orang lain. Orang yang memberikan darahnya kepada orang lain dinamakan donor,
sedangkan orang yang menerima darah dari si pendonor darah dinamakan resipien.
Syarat dalam transfusi darah adalah zat aglutinogen donor tidak bertemu
dengan zat antinya di dalam plasma darah resipien yang dapat menyebabkan
penggumpalan. Golongan darah O merupakan donor universal atau donor
seluruhnya karena dapat memberikan transfusi kepada semua golongan darah
yang lain. Sedangkan Golongan darah AB merupakan resipien universal karena
dapat menerima transfusi dari semua golongan darah.
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia
merupakan sistem yang tertutup karena selalu beredar di dalam pembuluh darah
saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda
karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua
kali.
1. Sistem
peredaran darah besar
Peredaran darah besar
merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh.
Skemanya sebagai berikut.
jantung (bilik kiri) -> seluruh
tubuh -> jantung (serambi kanan)
2. Sistem
peredaran darah kecil
Peredaran darah kecil merupakan
peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan
kembali lagi ke jantung. Skemanya
sebagai berikut.
jantung (bilik kanan) ->
paru-paru -> jantung (serambi kiri)
Sistem Peredaran Getah Bening
Getah bening adalah merupakan cairan
berwarna kekuning-kuningan yang mengisi rongga antarsel pada jaringan tubuh
serta tersusun dari sel-sel darah putih. Getah bening disebut juga sebagai
limfe. Peredaran getah bening merupakan peredaran darah terbuka sebab
beredarnya itu melalui pebuluh getah bening yang ujung-ujung
pembuluhnya saling terbuka. Pembuluh
getah bening punya dinding yang tipis banget dari pembuluh nadi. Pembuluh
getah bening terdiri atas pembuluh limfe kiri dan pembuluh limfe kanan.
Penyakit dalam Sistem Peredaran
Darah serta Upaya Mengatasinya
1.
Anemia
- Mungkin para wanita sudah tahu tentang penyakit anemia. Penyakit ini dapat Disebabkan karena kekurangan sel darah merah atau sel darah merahnya malah kekurangan hemoglobinnya.
- Penyakit Anemia ini dapat diatasi dengan memakan bahan makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti kayak pisang, kacang-kacangan, hati, daging, maupun bayam.
2.
Leukemia
- penyakit ini Disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih. Penyakit ini disebut juga dengan penyakit kanker darah.
- Pengobatannya sendiri merupakan kombinasi antara operasi, radioterapi,
dan kemoterapi.
3.
Hemofilia
- Hemofilia merupakan suatu penyakit menurun yang dapat menyebabkan darah sulit membeku.
- Ada Beberapa usaha untuk dapat mengatasi penyakit hemofilia, antara lain yaitu mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat, menjaga berat tubuh jangan berlebihan karena berat badan yang berlebihan dapat mengakibatkan pendarahan pada sendi-sendi di bagian kaki, dan berhati-hati lah dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkecil risiko terluka.
4. Polisitemia
- Penyakit polisitemia ini merupakan penyakit yang terjadi karena Kelebihan produksi sel darah merah sehingga darah menjadi lebih kental dan mengalir sangat lambat. Akibatnya adalah akan mengakibatkan dapat terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah yang akan dapat mengakibatkan kematian.
- Cara Penanggulangannya dalam menghadapi penyakit polisitemia ini adalah dengan melakukan transfusi darah atau anti parsial untuk membuang sebagian darah serta menggantinya dengan plasma dalam jumlah yang sama.
5.
Varises
- Kalian mungkin pernah mendengar tentang penyakit yang dinamakan varises. Penyakit Varises ini adalah suatu gangguan yang terjadi berupa pelebaran pembuluh balik (vena) pada kaki. Gangguan ini sering sekali diderita oleh orang yang banyak berdiri atau wanita yang sedang hamil.
- Untuk penanggulanganya ada Beberapa upaya untuk mengatasi terjadinya varises, antara lain adalah jangan sekali-kali menyilangkan kaki serta bertumpu pada lutut mengapa???
karena akan dapat menambah tekanan
pada pembuluh darah di kaki bagian bawah dan akan menghambat aliran darah yang
menuju ke seluruh tubuh.
6.
Ambeien atau wasir
- Di dalam kalangan masyarakat kita sering sekali mendengar penyakit wasir ataupun ambeien. Ambeien ini adalah penyakit yang terjadi karena adanya gangguan berupa pelebaran pembuluh balik (vena) pada dubur. Biasanya ini diderita oleh orang yang kebanyakan duduk, karena itu jangan seering-sering duduk ya.
- Penyakit ambeien atau wasir ini dapat dicegah dengan Cara mengatasi wasir dari awal, antara lain dengan cara membiasakan minum air minimum 2,5 liter sehari serta cukup melakukan gerak badan untuk menstimulasi buang air besar.
7.
Hipertensi
- Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah kondisi tekanan yang abnormal di dalam arteri hingga mencapai 150/90 mm Hg.
- Cara mengatasinya adalah dengan meberikan kepada si penderita yang berguna untuk melebarkan pembuluh darah serta untuk dapatmenurunkan keluaran darah jantung hingga normal.
8.
Hipotensi
- Tekanan darah rendah (hipotensi) adalah suatu keadaan tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg sehingga sering sekali menimbulkan gejala-gejala seperti pusing bahkan pingsan.
- Cara mengatasinya dengan cara menggunakan obat-obatan yang fungsinya untuk mempertahankan tekanan darah pada saat darah meninggalkan jantung dan beredar ke seluruh tubuh.
9.
Pingsan
- Semua pasti sudah sering sekali mendengar yang namanya pingsan. Pingsan itu dapat didefinisikan sebagai suatu kehilangan kesadaran yang terjadi secara mendadak dan dalam waktu yang singkat. Hal ini merupakan gejala dari tidak memadainya suplai oksigen ke dalam otak.
10. Stroke
- Sering sekali kita mendengar penyakit stroke, penyakit yang ditakutkan banyak orang. Stroke sendiri adalah kematian pada jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya suatu aliran darah dan oksigen ke dalam otak. Pada stroke pendarahan, pembuluh darah pecah sehingga menghambat laju aliran darah normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak serta merusaknya.
Sistem Peredaran Darah pada Hewan
- Sistem peredaran darah pada burung
Peredaran darah pada burung
merupakan peredaran darah tertutup serta ganda. Alat-alat peredaran darah pada
burung merpati, terdiri atas jantungserta pembuluh darah. Jantungnya
terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri, dan
bilik kanan. Dalam Tiap ruang jantung burung dibatasi sekat yang jelas sehingga
darah yang mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru nggak bercampur
dengan darah yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari seluruh tubuh.
- Sistem peredaran darah pada katak
Katak Mempunyai sistem peredaran
darah ganda, jantung katak terdiri atas tiga ruang, yaitu serambi kiri, serambi
kanan, dan bilik mengapa???
Karena jantung katak hanya mempunyai
satu bilik maka darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih
bercampur dalam bilik jantung.
- Sistem peredaran darah pada serangga
Dalam Sistem peredaran darah pada
serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka sehingga darah dapat
diedarkan langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Alat
peredaran darahnya berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh,
terdapat lubang-lubang kecil (ostium) yang punya suatu katup. Ketika jantung
pembuluh berdenyut, ostium pun tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta.
Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa
metabolisme, sedangkan peredaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan
karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea.
- Sistem peredaran darah pada cacing
Cacing punya alat peredaran darah
yang terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut, dan lima
pasang lengkung aorta. Lengkung aorta fungsinya sebagai jantung.
- Sistem peredaran darah pada ikan
Ikan memiliki Sistem peredaran darah
tunggal, jantungnya terdiri atas dua ruang, yaitu serambi dan bilik. Jantung
berisi darah yang miskin oksigen. Darah yang berasal dari bilik jantung
kemudian dipompa melalui aorta yang akan menuju insang. Kemudian di Dalam
insang, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen pun diikat oleh darah. Setelah
melewati insang, darah yang banyak mengandung oksigen kemudian dialirkan ke
seluruh tubuh,
- Sistem peredaran darah pada reptil
Reptile punya sistem peredaran darah
ganda, jantungnya terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan,
bilik kiri, dan bilik kanan. Sekat antara bilik kanan dan kiri pada reptil
tidak sama sekali sempurna Jantung reptil memiliki dua buah aorta, aorta kanan
dan aorta kiri. Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke
seluruh tubuh. Aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan
mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar