KATA PENGANTAR
Pernahkah anda
bertanya mengapa Socrathes dihukum mati atau mengapa orang cina membanngun
tembok sampai ribuan kilometer. Tahukah anda mengapa suatu kebudayaan lebih
maju dari kebudayaan lainy?. Pertanyaan-pertanyaan itu muncul manakala kita
menusuri masalalu melalui buku-buku sejarah.
Hiitoriografi
atau penulisan sejarah bertujuan menyajikan informasi tentang masyarakat yang
hidup sebelum kita. Mungkin anda bertanya, untuk apa mengetahui kehidupan
masyarakat pada masa lalu. Para sejarawan berharap
masyarakat masa kini tidak mengulangi kesalahan manusia terdahulu. Pengetahuan
tentang prestasi manusia terdahulu dapat mendorong kita untuk berprestasi
melebihi mereka. Misalnya jika masyarakat Mahenjo-daro ribuan tahun yang lalu dapat
menata kota dengan rapi, tiaklah kita malu jika kota yang kita diami
tam/pak semrawut.
Tujuan utama
mempelajari sejarah bukanlah menghafal tanggal, tempat, tokoh dan peristiwa.
Namun bagaimana kita dapat mengambil hikmah dari preristiwa masa lalu kalau
kita tidak tahu kapan ,diaman dan siapa
yang terlibat dalam peristiwa tertentu. Hal penting ysngperlu kita dapatkan
dengan mempelajari sejarah adalahpemahaman tentang apa yang terjadi, apa
sebabnya dan apa akibatnya setelah itu baru kita bisa mengharapakan pelajaran apa
yang bermanfaat untuk kehidupan kita kini dan nanti. Semoga
pertikaian-pertikaian sejarah tersbut menggugah inspirasi dan kreatifitas anda
dalam mengarungi kehidupan masa kini dan selanjutnya.
Banjar
Agung, November 2001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
- Isi dan Pembahasan
- Tradisi sejarah masyarakat pra aksara
- Zaman batu tua
- Zaman batu muda
- Zaman batu besar
- Zaman logam..
BAB I
- Pendahuluan
Sejarah selalu
melekat pada kehidupan seseorang . sejarah adalah pelajaran masa depan,
pengambilan pelajaran untuk masa depan yaitu pengambilan sisi positif dan
membuang sisi negative nya. Sejarah pada masing-masing individu pasti berbeda,
menikuti perkembangan zaman bukan mengikuti semuanya tetapi mengikuti
perkembanganya.
Pembuatan
sejarah dimulai dari nol besar hingga menjadi sesuatu yang berarti dari sebuah
masalalu untuk masa depan. Sejarah adalah melihat kebelakang untuk masa depan.
- Latar Belakang Masalah
Proses
perkembangan manusia dapat diketahuoi melalui dusa aliran. Pertama,aliran ilmu
ilmiah mengunakan nalar logika. Kedua aliran ilmu agama yang seolah-olah nonsen
(tidak bisa diterima logika secara nalar alamiah) melaiankan system
kepercayaan.
Penggabungan dua
aliran tersebut dapat diterima sehingga dengan pembuatan makalah ini saya en
(tidak bisa diterima logika secara nalar alamiah) melaiankan system
kepercayaan.
Penggabungan dua
aliran tersebut dapat diterima sehingga dengan pembuatan makalah ini saya
berharap penggabungan dua aliran dapat selesai dengan sempurna.
BAB II
- ISI DAN PEMBAHASAN
- Tradisi Sejarah Masyarakat Pra Aksara
Pra aksara
adalah zaman dimulai sejak adaanya manusia disuatu wilayah dan berakhir ketika
manusia itu mengenal tulisan. Manusia pra aksara memiliki tradisi pewarisan
peninggalan yaitu denga cara :
- Dengan pelatihan
- Dengan karya-karya
- Certita/tradisi lisan
Zaman Batu Tua
Zaman batu tua (palaeolitikum)
disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara
kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya,
periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan),
manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu
bercocok tanam.
Terdapat dua kebudayaan yang
merupakan patokan zaman ini, yaitu:
- Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)
- Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis)
Alat-alat yang dihasilkan antara
lain: kapak genggam/perimbas (golongan chopper/pemotong), Alat-alat dari tulang
binatang atau tanduk rusa dan Flakes dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan)
Zaman Batu Tengah
1. Ciri zaman Mesolithikum:
a. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum
yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
c. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken
Mondinger (sampah dapur)
c. Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble),
Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari
batu kali yang dibelah.
d. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Flores.
e. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung,
Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat
serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
2. Tiga bagian penting
kebudayaan Mesolithikum:
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
3. Manusia pendukung kebudayaan
Mesolithikum adalah bangsa Papua--Melanosoid
Zaman Batu Muda
Ciri utama pada zaman batu Muda
(neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis
sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
- Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
- Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
- Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
- Pakaian dari kulit kayu
- Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)
Manusia pendukung Neolithikum
adalah Austronesia (Austria),
Austro-Asia (Khamer-Indocina)
Zaman Batu Besar
Zaman ini disebut juga sebagai
zaman megalithikum. Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu
batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen:
meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3.
Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden
berundak: tempat pemujaan bertingkat 5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari
batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu: simbol untuk
mengungkapkan kepercayaan mereka
Zaman Logam
Pada zaman Logam orang
sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping
alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur
logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat
logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan
dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a
cire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam
masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan.
Zaman logam ini dibagi atas:
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan
Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur
tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10
sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas)
ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi,
Kepulauan Selayar, Irian
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai
maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa,
Roti, Selayar, Leti
c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.
d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur)
dan Bogor (Jawa
Barat)
Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi
dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan
besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan
panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata Kapak bertungkai kayu
b. Mata Pisau
c. Mata Sabit
d. Mata Pedang
e. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat),
Besuki dan Punung (Jawa Timur)
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat
dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi
yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti
alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman
sejarah.
Antara zaman neolitikum dan
zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang
menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan
megalitikum justru pada zaman logam.
Jejak sejarah
didalam folklore, mitologi, legenda, upacara, berbagai lagu daerah di Indonesia.
- Jejak yang tidak sengaja
Yaitu jejak yang ditinggalkan mereka yang mengalami kejaadian untuk
diketahui tanpa memikirkan masa yang akan datang.
- Jejak secara sengaja
Jejak ditinggalkan untuk bahan informasi pewarisnya
Jenis jejak masa lampau secara sengaja :
a.
Jejak Ahistoris
b.
Jejak Historis
c.
Jejak non material (immaterial)
d.
Jejak Material
e.
Jejak Tertulis
Folklore secara lisan
a.
dongeng
b.
mitos
c.
legenda
d.
lagu daerah
nilai norma dan
tradisi yang diwariskan di dalam sejarah lisan Indonesia
mitologi yang
adajelas bukan hanya sekedar menceritakan suatu kejadian, namun beberapa nilai
yang dapat dipetik.
a.
Nilai penghormatan kepda orang tua dan para leluhur
b.
Nilai kesetiaan
c.
Nilai kebersamaan dan persatuan
d.
Nilai pengorbanan
h. tradisi
sejarah mesarakat masa aksara
- identifikasi sejarah masyarakatdaerah di Indonesia
a.
menentukan langkah-langkah hidup pada masa kini dan
mendatang secara lebih bijaksana dan arif
b.
memberikan sejumlah pengetahuan mengenai berbagai kisah
yang terjadi pada masa lalu.
c.
Memberikan ilham kepada kita untuk melawat dan bersatu
ke masa lampau
- klasifikasi perkembangan penulisan sejarah di Indonesia
a . Indonesia pada masa purba
keadaan Indonesia pada
masa ini adalah menceritakan kehidupan manusia purba di Indonesia dari masa belum mengenal tulisan ,kehidupan
di Indonesia,jenis-jenis
manusia purba, pola hidup sampai situasi mengenai peradaban yang ada .
b.
Indonesia
masa kuno
Masa ini menceritakan keadaan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Keadaan masa ini
dipengaruhi kebudayaan Hindu-Budha. Berakhir sampai ada pengaruh Islam.
c.
Indonesia
zaman colonial
Zaman ini ditandai dengan masuknya
budaya barat. Kehidupan kekuasaan barat di
Indonesia.
Pada masa ini agama Kristen mulai menyebar di Indonesia
d.
zaman baru (nasional)
zaman
ini ditandai dengan munculnya perlawanan rakyat Indonesia
melawan penjajah, kemerdekaan Indonesia
serta masa mengisi kemerdekaan.
KESIMPULAN
Sejarah
mencakup semua aspek kehidupan. Banyak nilai yang diwariskan masyarakat sebelum
kita kepada kita sebagai masyarakat awam masa sekarang. Kemampuan berfikir masyarakat
zaman dahulu selalu menganut system satu untuk semua,system itu perlu kita
ikuti dengan cara menyempunakan system tersebut serta mengembangkanya.
Adanya
kenyataan sejarah berupa arus besar pengaruh kebudayaan Indonesia, yaitu kebudayaan
Hindu-Budha masa aksara dan kebudayaan kuno sebelum masa aksara telah mendorong
lahirnya unsure budaya baru yang menjadi dasar atau landasan bagi terciptanya
intergritas bangsa yang sebelumnya telah melewati proses atau tahap-tahap sejarah.
WISH
ME LUCK
PENUTUP
Tuhan
telah memberikan rencana terindah untuk kita dari pengalaman masa lalu. Pra
sejarah adalah masa yang sangat gelap namun untuk kedepanya tuhan telah memberi
penerangan . “HABIS GELAP TERBITLAH TERANG” itulah kehidupan yang sesungguhnya.
ALL
THE BEST
DAFTAR PUSTAKA
-LKS
sejarah CV. GEMA NUSA
-
Buku sejarah KTSP penerbit PT. Grafindo Media Pratama
-
Historis of Indonesia
-
Indonesian Heritage, Media
Center
-
Skiripsi pengantar kebudayaan Indonesia,
Universitas Taruma Negara
Makasih ya sob infonya udah share, sangat bermanfaat sekali ...................
BalasHapusbisnistiket.co.id